Prasangka,Diskriminasi dan Etnosentris sebagai Penghambat Pembangunan Nasional
Prasangka,Diskriminasi dan
Etnosentris Sebagai Penghambat Pembangunan Nasional
Ilmu Sosial Dasar
Disusun oleh :
Nama :
Aldika Herold Saki
Kelas :
1IA12
NPM :
50417440
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Prasangka bisa dikatakan sebagai sikap yang
negatif terhadap segala sesuatu baik hal yang kecil atau besar. Pada umumnya
prasangka dikaitkan dengan hal-hal yang negatif, meskipun tidak semuanya selalu
negatif. Namun ada juga prasangka dalam bentuk positif. Tapi memang lebih
banyak prasangka negatif dibandingkan dengan prasangka positif. Intelekgensia
and kepribadian biasanya sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam
berprasangka. Maka bisa dikatakan orang yang mempunyai intelekgensi yang tinggi
maka seseorang akan sulit untuk berprasangka karna mereka mempunyai pemikiran
yang kritis.
Dari
hubungan diskriminasi dan prasangka itu tidak bisa dipisahkan. Sikap prasangka
itu sebenarnya tidak adil karna prasangka itu muncul dari apa yang kita lihat
dan kita dengar. Apalagi Cuma dengan pemikiran yang pendek yang lalu
disimpulkan dalam kelompok sosialnya. Maka dari itu prasangka dan diskriminasi
akan memberikan dampak buruk terhadap kelompok-kelompok tertentu apa bila
muncul rasa prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok lain, suatu etnis,
atau bangsa lain yang pada akhirnya membuiat menjadi masalah dan konflik yang
semakin luas.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian prasangka,diskriminasi,dan etnosentris
2.
Apa penyebab
timbulnya prasangka dan diskriminasi?
3.
Bagaimana upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan prasangka dan diskriminasi?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian prasangka,diskriminasi,etnosentris
2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya prasangka dan diskriminasi
3. Untuk mengetahui cara mengurangi atau menghilangkan prasangka dan
dikriminasi
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Prasangka,Diskriminasi,Etnosentris
Prasangka atau prejudice
berasal dari kata latian prejudicium, yang pengertiannya sekarang mengalami
perkembangan sebagia berikut :
1. semula
diartikan sebagai suatu presenden, artinya keputusan diambil atas dasar
pengalaman yang lalu
2. dalam
bahas Inggris mengandung arti pengambilan keputusan tanpa penelitian dan
pertimbangan yagn cermat, tergesa-gesa atau tidak matang
3. untuk
mengatakan prasangka dipersyaratkan pelibatan unsur-unsur emosilan (suka atau
tidak suka) dalam keputusan yang telah diambil tersebut
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang
tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan
karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan
suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia,
Ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang
lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik
suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliranpolitik,
kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan
diskriminasi.
Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Diskriminasi
langsung : terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan
karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan
menghambat adanya peluang yang sama.
2. Diskriminasi tidak langsung : terjadi saat peraturan yang
bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan
Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap
nilai-nilai dan norma-normal kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan
diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan
kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk
menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya
sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung,
tidak luwes.
B. Penyebab timbulnya
prasangka dan diskriminasi
a) Latar belakang sejarah
Orang kulit putih di Amerika Serikat berprasangka negatif terhadap
orang negro. Orang kulit putih beranggapan bahwa orang negro adalah budak dan
orang berkulit putih adalah Tuan rajanya.
b) Perkembangan
sosio, kultural, dan situasional
Sifat prasangka akan muncul dan berkembang apabila
terjadi kesenjangan sosial kepada masyarakat sekitar.
c) Bersumber
dari faktor kepribadian
Keadaan frustasi dari orang ataupun kelompok
sosial tertentu dapat menimbulkan tingkah laku yang cukup agresif. Tipe
prasangka lebih dominan disebabkan karena sikap orang itu tersendiri
d) Perbedaan
keyakinan, kepercayaan dan agama
Prasangka
diatas dapat dikatakan sebagai suatu prasangka yang bersifat universal.
C. Upaya mengurangi atau menghilangkan prasangka dan diskriminasi
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2. Perluasan kesempatan belajar
3.
Sikap
terbuka dan sikap lapang
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prasangka tidak selalu besifat
negative. Prasangka, diskriminasi dan etnosentrisme tidak akan terjadi jika
kita selalu besifat positif, terbuka dan lapang dada dalam menerima pendapat/
masukan yang wajar dari orang lain.
Perlunya sikap yang benar dan tidak
mudahnya berprasangka buruk terhadap orang lain sejatinya diperlukan untuk
mencegah suatu kesalah pahaman terjadi. Indonesia sebagai negara demokrasi
sejatinya sudah harus terlepas dari prasangka, diskriminasi dan etnosentris
pada setiap masyarakatnya. Karena sejatinya dinegara ini tidak memandang dan
membeda-bedakan sesorang dari ras, agama, suku, dan lainnya, setiap orang
memiliki hak yang sama di dalam negara ini.
Sebagai generasi muda harus bijak dalam
menyikapi sikap prasangka, diskriminasi, etnosentrisme ini. Dengan memperbanyak
pemikiran positif dan memperbanyak berbuat dari pada berbicara untuk mengkritik
orang lain. Pergaulan yang baik dan luas juga di perlukan untuk mengubah sudut
pandang para pemuda.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar