Dampak Teknologi Terhadap Kemiskinan Penduduk Abad ke-21

Dampak Teknologi Terhadap Kemiskinan Penduduk Abad ke-21

Ilmu Sosial Dasar







 



             Disusun oleh :
      Nama  :    Aldika Herold Saki                     
      Kelas   :    1IA12
      NPM   :    50417440



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka pada abad 21 ini adalah era globalisasi dimana hampir semua kegiatan manusia menggunakan sistem teknologi. Yang mana perkembangan teknologi sangatlah pesat, dalam hal ini teknologi sangat berpengaruh di kehidupan sosial kita.
Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini), namun banyak juga masyarakat yang masih belum mengetahui perkembangan teknologi di abad ini, karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang apa itu teknologi sendiri sehingga masyarakat kurang bisa memanfaatkan teknologi yang ada sekarang.
Kemiskinan di Indonesia  berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017, dibanding September 2016. Jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang. Sementara, per September 2016 sejumlah 27,67 juta orang. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, jumlah peningkatan penduduk miskin itu sebanyak 0,01 juta orang. Salah satunya yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia meningkat yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang teknologi yang ada sekarang. Jika penduduk Indonesia tahu perkembangan teknologi yang ada sekarang memungkinkan penduduk Indonesia dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia seperti membuka home industri dan bisa memasarkannya melalui internet yang ada.
B.    Rumusan Masalah
1.       Apa yang membuat angka kemiskinan penduduk saat ini masih tinggi?
2.       Mengapa masih banyak penduduk yang belum mengetahui perkembangan teknologi pada abad ke-21?
3.       Bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk mengurangi masalah kemiskinan?
C.    Tujuan penulisan
1.       Untuk mengetahui penyebab angka kemiskinan penduduk masih tinggi
2.       Untuk mengetahui penyebab ketidaktahuan penduduk terhadap perkembangan teknologi pada abad ke-21
3.       Untuk mengetahui cara memanfaatkan teknologi untuk mengurangi masalah kemiskinan

BAB 2
PEMBAHASAN
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
  • Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  • Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
·        Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).

Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari." Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001. Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
Banyak penyebab yang masih menjadikan angka kemiskinan masih tinggi, yaitu :
a.          Rendahnya kualitas angkatan kerja.
b.         Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.
c.          Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan teknologi.
d.         Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
e.          Tingginya pertumbuhan penduduk

Salah satu penyebabnya angka kemiskinan masih tinggi ,yaitu rendahnya penguasaan teknologi oleh masyarakat,padahal kita sudah memasuki abad ke-21 yang berarti zaman serba teknologi.tetapi,fakta dilapangan mengatakan bahwa masih saja terdapat masyarakat di beberapa daerah pedalaman yang tidak mendapatkan teknologi secanggih peradaban di daerah kota.Dari segi pendidikan pun belum sepenuhnya serba teknologi,masih saja banyak ditemukan orang-orang yang belum melek akan media,biasa dijuluki “gaptek” alias gagap teknologi. Bahkan menurut riset penyebab terjadinya gagap teknologi  yang mengakibatkan kemiskinan di Indonesia menurut LIPI ,yaitu

1.     Rendahnya perhatian pemerintah terhadap bidang teknologi riset dan pengembangan
2.     Masih minimnya kolaborasi antara pemerintah dan industri
3.     Belum terciptanya budaya yang mendukung inovasi dan penguasaan teknologi pada bangsa sendiri
4.     Rendahnya minat pelajar untuk melanjutkan studi hingga doktor untuk mengkritisi rendahnya penggunaan teknologi di Indonesia
5.     Pemerataan belum sepenuhnya tersebar diseluruh penjuru Indonesia
Dalam era globalisasi, teknologi sangat berperan penting. Teknologi menjadi sebuah sarana yang dibutuhkan oleh setiap manusia dalam melakukan pekerjaan. Semakin berkembangnya zaman, teknologi semakin berkembang pesat dan tidak bisa kita hindari. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia. Banyak cara untuk memanfaatkan teknologi untuk mengurangi angka kemiskinan , yaitu

  1. Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat akan manfaat TIK Saat ini, apresiasi masyarakat umum akan potensi TIK sebagai alat bantu untuk mengurangi kemiskinan masih sangat rendah.
  2. Infombilisasi, Infomobilisasi merupakan kumpulan kegiatan partisipatif yang memastikan agar TIK berdampak optimal dalam pembangunan komunitas tertentu. 
  3.  Menyediakan akses informasi Menyediakan akses bersama dalam bentuk komputer dan internet serta bentuk-bentuk TIK lainnya dalam suatu tempat yg disebut telecenter atau Community Access Point adalah media dan cara yang paling realistis untuk menjangkau kalangan masyarakat miskin.
  4. Mengembangkan SDM Dalam konteks pengentasan kemiskinan, mengembangkan SDM merupakan program utama pembangunan.
  5. Membangun kepemimpinan yang menjadi tauladan Upaya mengurangi kemiskinan dengan bantuan TIK
  6. Kemitraan Tentunya insiatif mengurangi kemiskinan dengan menggunakan TIK

BAB 3

PENUTUP
  1. Kesimpulan
Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis, dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan objek-objek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien, dan cepat. Teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang.

Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru.

Semoga semakin berkembangnya teknologi semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan untuk membangun perekonomian di dunia khususnya Indonesia sehingga angka kemiskinan di Indonesia semakin berkurang seiring berjalannya waktu.


DAFTAR PUSTAKA











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-Macam Software Desain Grafis dan Fungsinya

Perangkat lunak disain grafis yang diperlukan dalam memperindah tampilan aplikasi perangkat lunak bergerak